Keterangan
Soeharto, Presiden RI periode 1969-1998, wafat pada Minggu, 27 Januari 2008, pukul 13.10 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta.
- Y. Bayu Widagdo: Selamat jalan Pak Harto (hlm. 1)
- Sukamdani S. Gitosardjono: In Memoriam Pak Harto, Patut Diteladani (hlm. 1)
- Bambang Priyo Jatmiko: Dia memang ‘ditakdirkan’ jadi orang kuat (hlm. I)
- Anugerah Perkasa: Menjelang detik terakhir (hlm. II)
- Tri D. Pamenan: Soeharto, The Untouchable? (hlm II)
- Jeffrey Geovanie: Contoh langkah Mandela (hlm II)
- Ismeth Hasan Putro: Masih ada persoalan yang jauh lebih penting (hlm. II)
- Agus S. Soerono: Selalu bercerita saat perjalanan pulang (hlm III)
- Tomy Sasangka: Mengenang Soehartoisme (hlm III)
- Galeri Foto: Sang Jenderal dalam lensa (hlm. IV)
- Galeri Foto: Wajah-wajah lama hadir kembali (hlm. V)
- Hendri T. Asworo: Bernostalgia untuk Swasembada (hlm. VI)
- Yusuf Waluyo Jati: Industri manufaktur sempat melejit (hlm. VI)
- Linda Tety Silitonga: Awalnya, keprihatinan pada kondisi petani (hlm. VI)
- Bob Sadino: Peritel lokal merasa dilindungi (hlm. VI)
- Arief Budi Susilo: Jatuh bangun karena kapitalisme (hlm. VII)
- Ahmad Muhibbuddin: Tersandung di Mobnas (hlm. VII)
- Kronik dan Infografik: Jejak Langkah Soeharto (hlm. VIII)
KATALOG: Kliping ini tersedia secara luring di Gudang Warung Arsip. Jika berminat, hubungi kami via Whatsapp/SMS 0878 39137 459.