Keterangan
Pada hari pertama tahun terakhir abad keduapuluh ini, alangkah baiknya kita mencatat ulang nama serta jasa pahlawan perempuan kita. Terkadang bukan cuma ulah Y2K yang mengubah data penting, apalagi data sejarah. Hegemoni etnis tertentu, feodalisme terselubung, kejayaan kaum lelaki (male supremacy), dan masih banyak faktor lain yang menentukan buah apa yang akhrinya dapat kita petik dari dahan-dahan pohon sejarah yang rimbun itu.
Dalam kasus kedua tokoh sejarah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Martha Christina Tiahahu dari Maluku dan Dewi Sartika dari Pasundan, jelaslah bahwa latar belakang masing-masing sangat berbeda. Namun semangat perjuangannya, melawan kekuasaan yang mencengkam dan mencekal, sangat serupa.
KATALOG: Kliping ini tersedia secara luring di Gudang Warung Arsip. Jika berminat, datang ke gudang kami atau hubungi via nomor kontak 0878-3913-7459.