Keterangan
Dengan Jepang, kita memiliki hubungan istimewa. Ke negeri itulah, ketika APBN kita terpukul dengan jatuhnya harga minyak di tahun 1986, pemerintah mencari bantuan untuk kekurangan pembiayaan rupiah. Dari Tokyo itu, tanpa menemui banyak kesulitan, Prof. Widjojo Nitisastro bisa mengantongi US$ 900 juta. Dengan kredit devisa yang bisa dirupiahkan itu, kita bisa melanjutkan pembiayaan proyek-proyek Bank Dunia yang sedang berjalan. Lalu dari sidang IGGI Juni silam, sekali lagi, Jepang memberikan kredit khusus US$ 1.855,1 juta.
CATATAN: Jika Anda sulit untuk masuk di warungarsip.co, silakan hubungi jalur cepat Gudang Warung Arsip via SMS/Whatsapp ~ 0878-3913-7459 (Pesan Cepat)